Seminar Teologi STKIP Pamane Talino “Spiritualitas Santa Katarina Siena”

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pamane Talino mengadakan seminar Teologi bertemakan “Spiritualitas Santa Katarina dari Siena” dengan pembicara Pastor Mingdry Hanafi, OP dan Pastor Dr. Johanes Robini Marianto, OP. Masih dalam rangkaian acara Dies Natalis 8 STKIP Pamane Talino, seminar ini diadakan untuk merayakan Pesta Santa Katarina Siena, pelindung Biara Dominikan di Ngabang sekaligus  pelindung Kring Santa Katarina di BTN Bali Permai Jalur II Ngabang yang merupakan lokasi gedung STKIP Pamane Talino. Adapun seminar ini dihadiri oleh warga Kring Santa Katarina dari Siena, suster, frater, dan perwakilan umat dari Paroki Mater Dolorosa Jelimpo, dan seluruh sivitas akademika STKIP Pamane Talino.

Sesi pertama adalah penyampaian biografi tentang Santa Katarina Siena dari Pastor Mingdry Hanafi, OP. Santa Katarina dari Siena lahir pada tanggal 25 maret 1347 di Siena. Ia wafat pada 29 april 1380 di usia yang ke 33 tahun. Katarina Siena merupakan anak ke 24 dari 25 bersaudara. Namun saudara kembar Katarina, yang adalah anak ke 23 meninggal pada saar dilahirkan. Pribadi Santa Katarina adalah ceria dan tidak mau diam. Tetapi saat berjumpa dgn pastor Dominikan, Katarina terpesona dengan penampilan para pastor dengan jubahnya. Katarina mengatakan suatu hari ia ingin menjadi seorang Dominikan. Katarina belajar untuk berkontemplasi dan berdoa setiap saat. Pada usia 16 tahun ia menderita demam yang berat. Lalu saat itu ia berkata “Bila saya diijinkan untuk menerima kaul (bergabung dgn dominikan awam) Tuhan pasti memberikan kesembuhan”. Lalu ibunya mengijinkannya masuk menjadi anggota Ordo Dominikan Awam.

Santa Katarina merupakan seorang wanita yang buta huruf. Namun kegigihannya dalam belajar, berkontemplasi, dan berdoa membuatnya menjadi doctor dan pujangga gereja. Pada sekitar tahun 1366 ia mengalami apa yang digambarkan dalam suratnya sebagai “pernikahan mistik” dengan Kristus. Santa Katarina menerima penglihatan mistik akan penampakan cincin “pernikahan mistik”.

Santa Katarina mempunyai koresponden mendetail dengan Paus Gregorius XI. Dalam suratnya ia meminta untuk perdamaian antara republic dan prinsipalitas Italia dan untuk kembalinya kepausan dari Avignon ke Roma.Perjalanan hidup yang luar biasa inilah yang membuat santa Katarina menjadi  pelindung kota Italia dan pelindung benua Eropa bersama 6 santo dan santa lainnya pada 1 oktober 1999.

Sesi kedua disampaikan oleh Pastor Johanes Robini Marianto, OP. Dalam pemaparannya Pastor Robini mengatakan bahwa peran Santa Katarina yang berhasil membuat Paus berpindah dari Perancis ke Roma merupakan terobosan yang luar biasa untuk wanita pada jaman itu. Santa Katarina mengajarkan pada kita untuk menyadari siapakah kita di hadapan Tuhan. “Banyak orang yang tidak tahu diri di hadapan Tuhan” tegasnya.

Untuk menyadari diri kita di hadapan Tuhan kita perlu merendahkan diri untuk merefleksi diri kita. Sering kali kita melakukan sesuatu untuk membuktikan pada orang lain siapa diri kita. “Kebahagiaan  kita terletak pada penemuan diri bahwa kita siapa. Kita ini punya arti bagi Tuhan maka cinta diri menjadi hal yang penting”. Cinta diri yang dimaksud adalah kuasa.

Sebagai penutup sesinya, Pastor Robini mengajak peserta seminar untuk meneladan Santa Katarina yang selalu mengamalkan ketujuh karunia yang telah kita terima pada  saat pembaptisan. Seminar teologi ini kemudian ditutup dengan Misa Kudus untuk merayakan Pesta Santa Katarina dari Siena.