PERTEMUAN ANTARA YAYASAN LANDAK BERSATU, MAHASISWA DAN ORANG TUA

Yayasan Landak Bersatu mengelar pertemuan dengan mahasiswa dan orang tua/wali mahasiswa (04/11). Pertemuan yang digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak tersebut dibagi menjadi dua sesi. Jajaran Pengurus Yayasan Landak Bersatu yang hadir dalam pertemuan itu ialah ketua Yayasan Landak Bersatu, Pastor Johanes Robini Marianto, S.Fil., MA., OP, Anggota Pembina Yayasan Landak Bersatu, Pastor Mingdry Hanafi Tjipta, S.T., Lic.Th,OP, Kapelan STKIP Pamane Talino, Pastor Sabinus Lohin CP., dan Sekretaris Jendral STKIP Pamane Talino, Dominikus Trio Kurniawan, M.Fil.

Di sesi pagi hari, Jajaran Yayasan Landak Bersatu bertemu dengan orang tua/wali mahasiswa. Beberapa agenda yang dibahas ialah hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan Kampus STKIP Pamane Talino. Sekretaris Jendral STKIP Pamane Talino dalam sambutan menyampaikan bahwa saat ini di Yayasan Landak Bersatu ada tiga orang pastor yang ditugaskan untuk STKIP Pamane Talino. Perkembangan lain ialah saat ini kampus baru sudah dibangun di Ilong. Bangunan yang dianggarkan sejumlah 10 milyar tersebut akan selesai pada Bulan Juni 2020. Itu berarti bahwa di bulan September 2020, perkuliahan akan berada di kampus baru. Selain itu, STKIP Pamane Talino memiliki tenaga pengajar yang handal dan professional di bidangnya, bahkan ada dosen yang didatangkan langsung dari Filipina. STKIP Pamane Talino juga sedang bekerjasama dengan beberapa universitas dalam dan luar negeri, seperti Santo Thomas Manila, Dresden University of Technology German, Universitas Widya Mandala, Universitas Sanata Dharma dan Universitas Ciputra Surabaya.Yayasan berharap orang tua bekerjasama dengan pihak kampus dalam hal memantau perkembangan anaknya, tidak membiarkan anaknya begitu saja dan teratur membayarkan uang kuliah.

Di sesi siang, Jajaran Yayasan Landak Bersatu bertemu dengan mahasiswa-mahasiswi STKIP Pamane Talino. Ketua Yayasan Landak Bersatu, Pastor Robini, OP., berharap bahwa mahasiswa bukan anak sma lagi. Mahasiswa diharapkan serius dan professional dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Pastor Robini mengingatkan bahwa masa sekarang tidak akan kembali. Mentalitas remaja hendaklah ditinggalkan. Selain itu Yayasan Landak Bersatu benar-benar serius dalam mengurus STKIP Pamane Talino, maka mahasiswa diharapkan juga serius dalam belajar. Keseriusan itu dapat dilihat dari pembangunan SDM dan fasilitas STKIP Pamane Talino, beserta kerjasama yang dilakukan antara STKIP Pamane Talino dan berbagai lembaga lain. Di akhir penyampaiannya, Pastor Robini mengatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh Yayasan Landak Bersatu tidak akan ada gunanya bila tidak ada dukungan dari mahasiswa. Dukungan berupa tanggung jawab dalam belajar sangat diperlukan, selain itu mahasiswa juga diharapkan rutin membayar uang kuliah. Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan dialog dari mahasiswa kepada pihak Yayasan Landak Bersatu. Akhirnya, Jajaran Yayasan Landak Bersatu dan Jajaran STKIP Pamane Talino meyakinkan komitmen mereka dalam membangun pendidikan di Landak melalui STKIP Pamane Talino, namun komitmen dan keseriusan tersebut tidak berarti bila tanpa dukungan dari pihak orang tua/wali dan mahasiswa itu sendiri.